Pages

Senin, 09 Januari 2017

Tools Untuk Melakukan Audit TI (Teknologi Informasi)

Selain COBIT, terdapat beberapa tools lain yang digunakan untuk melakukan audit teknologi informasi, yaitu sebagai berikut :
1. ACL (Audit Command Language)
ACL merupakan perangkat lunak dalam audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan yang membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli.
2. Wireshark
Wireshark adalah jaringan terkemuka pada analyzer protocol. Perangkat ini dapat membantu dalam melakukan penangkapan dan interaksi dalam penelusuran lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer.
3. Picalo
Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
4. NMap (Network Mapper)
NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.
5. Metasploit
Metasploit merupakan perangkat lunak yang dapat membanttu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website, dan rekayasa sosial.

Referensi :
https://empi378.wordpress.com/2013/01/21/tools-untuk-melakukan-audit-ti-teknologi-informasi/
http://henindya.blogspot.co.id/2011/10/it-audit-tools.html
evantdacu.blogspot.com/2013/01/tools-lain-untuk-melakukan-audit-ti.html
cheryslearning.blogspot.com/2013/01/tools-untuk-melakukan-audit-ti-post-test.html

Cobit itu apa ya?

Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru. COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :

1. Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
2. Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
3. Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
4. Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)

Maksud utama COBIT ialah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan IT.
COBIT menyediakan kerangka IT governance dan petunjuk control objective yang detail untuk manajemen, pemilik proses bisnis, user dan auditor. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dikembangkan oleh IT governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT governance. COBIT berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi, dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance Institute Control Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dan sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih mengarah kepada IT governance. COBIT terdiri dari 4 domain, yaitu:


1. Planning & Organization
2. Acquisition & Implementation
3. Delivery & Support
4. Monitoring & Evalution

Kerangka kerja COBIT Menurut Campbell dalam hirarki COBIT terdapat 4 domain COBIT yang terbagi menjadi 34 proses dan 318 control objectives, serta 1547 control practitices. Dalam setiap domain dan proses di dalamnya tersedia pula panduan manajemen, panduan audit, dan ringkasan bagi pihak eksekutif Adapun kerangka kerja COBIT secara keseluruhan terdiri atas arahan sebagai berikut:


a. Control Obejctives: terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi yang tercermin dalam 4 domain.
b. Audit guidelines: berisi 318 tujuan pengendalian bersifat rinci
c. Management guidelinesL berisi arahan, baik secara umum dan spesifik mengenai hal-hal yang menyangkut kebutuhan manajemen.


Secara garis besar dapat memberikan jawaban mengenai:
- Apa saja indikator untuk mencapai hasil kinerja yang baik?
- Faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai sukses?
- Apa resiko yang mungkin muncul bila tidak mencapai sasaran?


Disamping itu, dalam kerangka kerja COBIT juga memasukkan bagian-bagian seperti :
- Maturity models: untuk menilai tahap maturity IT dalam skala 0-5
- Critical Success Factors (CSFs): arahan implementasi bagi manajemen dalam melakukan pengendalian atas proses IT
- Key Goal Indicatirs (KGIs): berisi mengenai arahan kinerja proses-proses IT sehubungan dengan kebutuhan bisnis
- Key Performance Indicators (KPIs): kinerja proses-proses IT sehubungan dengan sasaran/tujuan proses (process goals).



http://id.wikipedia.org/wiki/COBIT
http://pujidesi.wordpress.com/2011/05/03/pengertian-cobit/
http://tugassoftskillgunadarma.blogspot.co.id/2016/01/apa-itu-cobit.html
alvynlavershaindradi.blogspot.com/2016/03/itil-cobit.html
avitopuspito.blogspot.com/2013/12/pengertian-cobit.html
theodhita.blogspot.com/2016_01_01_archive.html

x

Senin, 01 Agustus 2016

Bekal Memenangkan Persaingan Masa Depan

Bekal Memenangkan Persaingan Masa Depan

Pada akhir-akhir ini banyak orang merasakan keprihatinan terhadap bangsa ini. Mereka menyadari bahwa bangsa ini kaya, memiliki tanah luas dan subur, lautan dan samudera, berbagai jenis tambang, hutan, dan berbagai jenis kekayaan alam yang luar biasa jumlahnya. Akan tetapi, dirasakan aneh, masih banyak rakyatnya yang miskin, mereka sulit mencari pekerjaan sehingga terpaksa harus pergi ke laur negeri hanya menjadi buruh dengan upah murah.

Banyak orang menjadi bertanya-tanya penyebab keadaan itu. Padahal sebenarnya kenyataan itu adalah sebagai akibat dari kualitas orangnya. Umpama mereka itu memiliki kepandaian dan ketrampilan, maka tidak akan menjadi buruh, dan apalagi buruh murah di luar negeri. Mereka menjadi pekerja seadanya dengan upah murah oleh karena kemampuannya juga sederhana. Dibayar murah oleh karena pekerjaan yang bisa dikerjakan juga hanya berharga murah.

Oleh karena itu yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka adalah meningkatkan kualitas kepintaran dan ketrampilannya. Sedangkan yang paling tepat untuk menjawab persoalan itu adalah pendidikan. Maka pendidikan pada jenjang apapun harus segera ditingkatkan kualitasnya. Siapapun yang ikut mengurus pendidikan harus segera sadar bahwa pendidikan tidak cukup hanya sebatas adanya, tetapi keberadaan itu harus diikuti oleh kualitas yang tinggi.

Selain itu seharunya segera disadari bahwa pendidikan yang tidak bermutu dalam arti tidak mampu mencerdaskan, memintarkan, dan membekali ketrampilan yang cukup hanya akan menjadikan generasi ke depan menduduki posisi pinggiran, berada di belakang, dan menjadi buruh. Menyelenggarakan pendidikan yang hanya berorientasi pada aspek formalitasnya belaka dan tidak memperhatikan mutu atau kualitas maka sama artinya dengan mengorbankan generasi mendatang.

Menyadari betapa cepatnya perubahan zaman sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan , teknologi, dan informasi, maka pendidikan seharusnya juga direvolusi terus menerus. Sekedar membuat kebijakan tambal sulam, misalnya sibuk mengurus dan menseragamkan kurikulum, menata ujian, tidak mempercayai guru, membuat birokrasi pendidikan semakin melelahkan, dan sejenisnya, semua itu hanya akan memperpanjang masa keterpurukan pendidikan. Maka, harus ada keberanian melakukan perubahan atau merevolusi pendidikan untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan perubahan zaman yang semakin cepat.

Generasi ke depan, oleh karena mereka akan hidup pada dunia yang semakin sempit, persaingan semakin tajam, tantangan semakin bervariasi, perubahan semakin cepat, maka mereka akan lebih menggunakan akal dibanding otot. Pendidikan pun harus menyesuaikan dengan tuntutan tersebut. Memberikan pelajaran yang sekiranya tidak diperlukan oleh generasi yang hidup pada zaman sebagaimana digambarkan tersebut hanya akan menambah kesengsaraan generasi mendatang.

Atas kenyataan sebagaimana digambarkan tersebut pula, maka cara memandang pendidikan, cara memandang anak-anak, cara memandang bahan pelajaran, dan lain-lain juga harus diubah. Pendidikan yang sekedar hanya memberikan informasi yang tidak akan terjadi lagi dan juga tidak akan diperlukan, maka hanya akan merugikan para siswa. Para siswa dan mahasiswa harus dilihat dalam perspektif dunia mendatang dengan berbagai macam ciri-cirinya sebagaimana digambarkan di muka.

Kemampuan membaca dan mencipta harus dikedepankan dibanding sekedar mengenalkan kehidupan generasi yang sudah lewat. Pendidikan harus berorientasi ke depan dan bukan ke belakang. Cara berpikir dan bekerja yang diajarkan di sekolah dan di kampus harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Pendidikan tidak semestinya diformat bagaikan penjara, tetapi seharusnya dibuat sebagai tempat berlatih hidup di masa depan yang penuh dengan berbagai tantangan yang semakin rumit, cepat berubah, dan menuntut jawaban yang cepat dan tepat.

Pendidikan seharusnya memberikan bekal kepada generasi ke depan agar mampu bertahan dan bahkan menang di tengah persaingan yang semakin keras, luas, dan bervariatif. Memanjakan generasi masa depan dengan mengembangkan pendidikan ala kadarnya, hanya berorientasi formalitas, kurang memberi tantangan, dan sejenisnya, maka sama artinya dengan membiarkan bangsa ini ke depan menjadi mangsa bagi bangsa-bangsa lain yang lebih cerdas, berani, dan menyukai tantangan. Bangsa ini ke depan harus menang, maka generasi ke depan harus dibekali berbagai kekuatan, yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemampuan profesional sebagai bekal untuk memenangkan persaingan yang semakin keras itu. Wallahu a’lam

Sabtu, 23 Januari 2016

Proposal Usaha Roti Bakar


PROPOSAL

USAHA ROTI BAKAR





    




DIAJUKAN KEPADA:
 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



OLEH:
RAMLAN







POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2012





BAB I
PENDAHULUAN

  1.1  Latar Belakang
1.1.1.      Prospek Pasar
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.

Dari uraian diatas maka sangat  potensial bila kami mengembangkan usaha roti bakar ini, karna sebagian dari masyarakat sangat menyukai roti bakar karna rasanya yang enak, gurih dan nikmat.  Roti bakar ini memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai dengan kesukaan mereka.  Selain itu, roti bakar ini dapat dinikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi roti bakar ini baik orang yang sudah tua maupun orang muda.  Roti bakar ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari maupun pagi hari.  Roti ini akan lebih enak apabila dimakan sambil minum kopi ataupun teh, terlebih ketika cuaca terasa dingin maka roti bakar sangat cocok sebagai makanan penghangat tubuh. 

1.1.2.      Rencana Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, maka kami optimis dan mengambil kesimpulan untuk mengembangkan usaha roti bakar yang telah kami miliki. Dengan adanya program ini, maka kami bermaksud untuk memperluas dan mengembangkan usaha ini, namun untuk merealisasikan niat tersebut kami membutuhkan modal terutama modal Finansial untuk mengembangkan usaha tersebut, melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, kami berharap pihak Politeknik Negeri Sriwijaya dapat memberikan modal yang kami butuhkan dalam pengembangan usaha ini.

Dengan perkembangan usaha ini kami juga berharap dapat membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.  Dan apabila kami telah berhasil dalam mengembangkan usaha ini dengan memiliki banyak grobak roti bakar yang tersebar dimana-mana, maka kami mempunyai rencana untuk mendirikan pabrik pembuatan roti bakar sendiri.  Sehingga kebutuhan akan roti yang kami perlukan untuk grobak kami dapat terpenuhi dan tak harus memesan dengan orang lain.  Selain itu, kami juga dapat memasok kebutuhan akan roti terhadap pedagang roti bakar yang lain.  Untuk mewujudkan niat ini, kami menerapkan sistem menabung yaitu dengan menyisihkan sebagian penghasilan dari grobak roti bakar yang ada.

     1.1.3.      Manfaat Usaha
      a.  Manfaat Ekonomi
Usaha roti bakar ini cukup menjanjikan, karna keuntungan yang  didapat cukup besar. Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang tidak murahan dengan kata lain kualitas produk selalu dijaga dan dijamin kesehatannya. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan.


      b.  Manfaat Sosial
      1.      Bagi Pemilik
Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai daerah bahkan ke luar negri. Usaha roti bakar ini cukup menjanjikan bagi kita, karna masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya roti bakar ini, sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar.  Pembelajaran yang diperoleh seperti bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang dengan kebijakan yang kita tetapkan, dan lain sebagainya.

      2.      Bagi Masyarakat   
Dengan adanya roti bakar ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.  Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.  

        1.1.4.      Tujuan Usaha
-          Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
-          Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
-        Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan  kemajuan   dan kesejahteraan masyarakat.
-         Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha


        1.1.5.      Visi
Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.

        1.1.6.      Misi
-          Memberikan kualitas yang terbaik
-          Memberikan pelayanan yang terbaik


RINGKASAN USAHA

      A.    Biodata Pemilik
Nama Pemilik                             :  Firmansyah
Alamat                                        :  Jln. Tanjung Siapi-api KM. 9
                                                       Palembang
Jenis Kelamin                             :   Laki-laki
Tempat/Tanggal lahir                 :  Sukarami, 20 Februari 1992, Sekayu (MUBA)
Agama                                        :   Islam
Nomor Telepon                           :   087897889415
e-mail                                          :   Firman2092@gmail.com
Pendidikan Terakhir                    :  SMA
Pengalaman                                 :   Jualan Roti Bakar

      B.     Manajemen
Nama Usaha                                 :  Roti Bakar Khas Bandung
                                                                     “SETETES TAPI BENING”
Nama Pemilik                               :  Firmansyah
Bidang Usaha                                :  Makanan
Bentuk Usaha                                :  perseorangan

      C.    Pemasaran
Produk yang Dipasarkan              :   Roti
Sasaran Konsumen/Pembeli         :   Seluruh Masyarakat
Wilayah Pemasaran                      :   Palembang dan sekitarnya
Rencana Penjualan/Bulan             :   450 bungkus roti bakar/Bulan
Penetapan Harga Jual                    :   Paling rendah Rp 10.000,- / bks


BAB II
USAHA YANG DIAJUKAN

2.1.  Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki berbagai macam rasa yang dimiliki, seperti :
-          Coklat
-          Kacang
-          Keju
-          Strowberry
-          Nanas
-          Blueberry
-          Srikaya
Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka masing-masing.  Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya seperti pormalin, wantek, dll, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen dan tidak merusak kesehatan.


2.2.    Marketing Plan (Rencana Pemasaran)  
2.3.1. Target Pasar
Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti  jalan kol H. Burlian, jalan Tanjung siapi-api, jalan Demang lebar daun, dan  lintas timur.  Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat,  baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha  kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.

            2.3.2.      Pesaing
Terdapat  banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita.  Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing.  Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.

            2.3.3.      Sasaran Pembeli
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu mulai dari Rp10.000 sampai dengan Rp15.000.

2.4.            STRATEGI PEMASARAN
 Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1.   Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat  akan mengetahui usaha kita.  Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli roti bakar di tempat kita.

       2.        Dengan media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll.  Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga  masyarakat dapat mengetahui usaha kita,

3.   Pengembangan Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas,     selanjutnya untuk mempromisikan usaha ini bisa menambah  pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha roti bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan  harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.

4.   Pengembangan Produk
  Mengembangkan dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa durian dengan harga yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga jangkauan pasar mililiki semakin luas, dan tingkat loyalitas konsumen pun setiap harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada acara-acara arisan, ulang tahun, dan juga acara rapat pada perusahaan.

      5.    Langkah-langkah promisi
   Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
      a.       Pada malam minggu kami akan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli roti dengan harga diatas Rp10.000,- maka, akan kami berikan diskon sebesar 10%.
      b.      Apabila konsumen membeli roti bakar diatas 4 bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga yang paling rendah yaitu Rp10.000,-
       c.       Selain itu, apabila konsumen membeli roti bakar diatas 8 bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga yang paling rendah yaitu Rp10.000,- dan memberikan gratis satu bungkus roti bakar.

       2.5.    PRODUCTION PLAN (RENCANA PRODUKSI)

       a.       Harga
     Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga yang bervariasi tergantung dari rasa yang diinginkan oleh konsumen, karna macam-macam dari rasa tersebut tidak sama. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah sebagai berikut:

1
Nanas + Strawbery
Rp. 10.000
2
Nanas + Nanas
Rp. 10.000
3
Strawbery + Strawbery
Rp. 10.000



4
Kacang + Kacang
Rp. 12.000
5
Kacang + Strawbery
Rp. 10.000
6
Kacang + Nanas
Rp. 10.000
7
Kacang + Blueberry
Rp. 10.000



8
Coklat + Coklat
Rp. 12.000
9
Coklat + Strawbery
Rp. 10.000
10
Coklat + Nanas
Rp. 10.000
11
Coklat + Kacang
Rp. 12.000



12
Blueberry + Strawbery
Rp. 10.000
13
Blueberry + Nanas
Rp. 10.000
14
Blueberry + Blueberry
Rp. 10.000
15
Blueberry + Coklat
Rp. 11.000



16
Srikaya + Srikaya
Rp. 12.000
17
Srikaya + Strawbery
Rp. 10.000
18
Srikaya + Blueberry
Rp. 10.000
19
Srikaya + Nanas
Rp. 10.000
20
Srikaya + Kacang
Rp. 12.000
21
Srikaya + Coklat
Rp. 12.000



22
Keju + Coklat
Rp. 12.000
23
Keju + Kacang
Rp. 10.000
24
Keju + Strawbery
Rp. 10.000
25
Keju + Nanas
Rp. 10.000
26
Keju + Blueberry
Rp. 10.000
27
Keju + Srikaya
Rp. 12.000
28
Keju + Keju
Rp. 12.000
29
Komplit
Rp. 15.000

      a.       Kontrol Kualitas Produk
Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha ini agar dapat  di konsumsi oleh konsumen dengan baik, maka dilakukan pengecekan setiap hari terhadap rasa –rasa dan roti yang ada. Agar para konsumen tidak mendapatkan produk yang tak layak jual. 
 
      SDM Pendukung
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya.  Adapun Sumber Daya (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:

      1.      Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor roti bakar , sehingga bahan-bahan dari roti bakar ini mudah didapatkan. Distributor merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti pabrik roti.

      2.      Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti bakar ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
 
      3.      Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan  masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.








BAB III
ANALISIS KEUANGAN
    
    3.1.  Biaya Awal


Nomor

Nama Barang

Harga

Jumlah

Keterangan
1.
Grobak
Rp 3.200.000
1









Dapat di gunakan dalam jangka waktu yang panjang.


2.
Kompor
Rp    250.000
1
3.
Tabung Gas 3 kg
Rp    170.000
1
4.
Besi Panggangan
Rp    300.000
1
5.
Alat Pembakar
Rp      50.000
2
6.
Alat Pemotong
Rp      82.000
2
7.
Top Les
Rp    100.000
7
8.
Lap Tangan
Rp      30.000
3
9.
Kotak Sampah dan Ember
Rp      30.000
2
10.
Bola Lampu
Rp    100.000
3
11.
Kabel
Rp      50.000
1
12.
Saklar lampu
Rp      40.000
1
13.
Merek Usaha/banner
Rp    100.000
2 m
14.
Roti
Rp      60.000
20 Bungkus





Dalam jangka pendek (Maksimal 5 hari)
15.
Rasa-Rasa
1.      Nanas
2.      Keju
3.      Strowberry
4.      Blueberry
5.      Kacang
6.      Coklat
7.      Srikaya
8.      Margarin
9.      Susu

Rp      12.000
Rp      18.000
Rp      12.000
Rp      15.000
Rp      20.000
Rp      16.000
Rp      20.000
Rp      16.000
Rp        9.000

1 kg
1 kotak
1 kg
1 kg
1 kg
1 kg
1 Bungkus
1 kg
1 Kaleng

TOTAL UNTUK MODAL AWAL

Rp 4.700.000



   3.2.  ANALISIS RISIKO BISNIS
    
-          Modal Awal 5.000.000,-
Pendapatan
- Penjualan permalam rata-rata sebanyak 15 Bungkus,
- Harga rata-rata:  Rp 11.500 X 15 = Rp 172.500,-
- jadi, penghasilan bruto semalam =  Rp 172.500,-

-          Laba Kotor
                        harian                                                                          Rp      172.500,-
                        bulanan                                                                        Rp   5.175.000,-
-          Biaya Operasional/bulan
Gaji Karyawan                                                            Rp      600.000,-
Biaya Transportasi                                                      Rp      200.000,-
Biaya Sewa Tempat                                                    Rp      200.000,-
*Biaya Bahan                                                              Rp   2.250.000,-
Total Biya Operasional                                         Rp   3.250.000,-
-          Laba Bersih/bulan                                                               Rp   1.925.000,-
Break Even Point ( BEP) = Modal Awal/LB(bulan)
                                            = 4.700.000,- : 1.925.000,-
                                            = 2,5 Bulan

*Biaya bahan yaitu modal yang ditaksirkan dalam pembuatan satu bungkus roti  bakar.  Perhitungannya yaitu:
-          Harga satu bungkus roti Rp3.000,-
-          Modal dari rasa dan susu yang diberikan dalam satu bungkus roti bakar yang sudah dibakar ditaksirkan sekitar Rp2.000,-
-          Jadi, Biaya Bahan yaitu:
Rp3.000,- + Rp2.000,-
= Rp 5.000,- /bungkus
-          Biaya bahan/bulan = 30 x 15 x Rp 5.000,-
= Rp   2.250.000,- 

   3.3.  LABA RUGI

KETERANGAN
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
A. LABA KOTOR
62.100.000
68.100.000
74.100.000
B. BIAYA-BIAYA



  • Biaya gaji karyawan
7.200.000
7.800.000
8.400.000
  • Biaya transportasi
2.400.000
2.400.000
2.400.000
  • Biaya sewa tempat
2.400.000
2.400.000
2.400.000
  • Biaya bahan
27.000.000
28.000.000
29.000.000
      TOTAL BIAYA
39.000.000
40.600.000
42.200.000
E. LABA BERSIH
23.100.000
27.500.000
31.900.000
  
   3.4.  ARUS KAS
PROYEKSI ARUS KAS
( dalam Rp )
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
A. Penerimaan



  § Penerimaan  Pinjaman
5.000.000


  § Pendapatan
62.100.000
68.100.000
74.100.000
Total Penerimaan
67.100.000
68.100.000
74.100.000
B. Pengeluaran



§ Pembelian Peralatan
5.000.000
1.500.000
1.000.000
§ Biaya gaji
7.200.000
7.800.000
8.400.000
§ Biaya Transportasi
2.400.000
2.400.000
2.400.000
§ Biaya Pemasaran
500.000
400.000
300.000
§ Biaya Bahan
27.000.000
28.000.000
29.000.000
§ Biaya Sewa Tempat
2.400.000
2.400.000
2.400.000
Total Pengeluaran
44.500.000
42.500.000
43.500.000




Selisih kas
22.600.000
25.600.000
30.600.000
Saldo kas awal
0
22.600.000
48.200.000
Saldo kas akhir
22.600.000
48.200.000
78.800.000
  3.5.  NERACA

PROYEKSI NERACA
( dalam Rp. )
Keterangan
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
           1.  AKTIVA
A.  Aktiva Lancar
             -      Kas
             -      Piutang
             -      Persediaan
Total Aktiva Lancar

           B.     Aktiva Tetap
             -      Tanah
             -      Bangunan ( Sewa )
             -      Mesin dan peralatan
             -      Investasi
             -      Kendaraan
   -      Dan Lain-lain
Total Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aktiva Tetap

     C. Investasi Pra-operasi
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku Aktiva Tak Berwujud
Total Aktiva (A+B+C)


22.600.000
-
-
22.600.000


-
-
5.000.000
-
-
-
5.000.000
-
-

-
-
-
27.600.000


48.200.000
-
-
48.200.000


-
-
5.000.000
-
-
-
5.000.000
-
-

-
-
-
53.200.000


78.800.000
-
-
  78.800.000


-
-
5.000.000
-
-
-
5.000.000
-
-

-
-
-
83.800.000

   2.  KEWAJIBAN DAN MODAL

                                  A.    Kewajiban Lancar
   -      Kewajiban Dagang
   -      Kredit Modal Kerja
Total Kewajiban Lancar

                                 B. Kewajiban Jk. Panjang
Kredit Investasi
Total Kewajiban Jk. Panjang

C.     Modal
-   Modal Sendiri
-   Laba Periode Lalu
-   Laba
Total Modal
Total Kewajiban dan Modal (A+B+C)


-
-
-

-
-
-



1.000.000
-
23.100.000
24.100.000
24.100.000


-
-
-

-
-
-


10.000.000
-
27.500.000
  37.500.000
37.500.000


-
-
-

-
-
-


20.000.000
-
31.900.000
51.900.000
51.900.000
ROI = (laba / total aktiva) x 100%
83,69 %
51,69%
38,06%